Masjid Jami' Karangkajen
Karangkajen jika ditilik dari lingkungan konsentris - sudut pandang sosiologi kekuasaan Jawa adalah kampung/desa yang berada di wilayah “mancanegara”. Mbah Haji Hasan (1766-1853) dikenal sebagai cikal bakal kampung ini. Masa hidup Mbah Hasan dimulai setelah 11 tahun, ketika Mataram telah terbagi dua sebagai buah Perjanjian Gianti (1755). .
Mataram bagian timur dengan ibukota Surakarta (Jawa: Surokarto) untuk Pakubuwono III yang bergelar Sunan. Sedangkan Mataram bagian barat dengan ibukota Yogyakarta (Jawa: Ngayogyokarto) untuk Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengkubuwono I. Perjanjian itu sendiri terjadi antara Pakubuwono III, Pangeran Mangkubumi dan Belanda, dengan perantara seorang Arab yang dikabarkan berasal dari tanah suci yang membawa perintah Khalifah untuk mendamaikan Pangeran Mangkubumi dengan Belanda
Agenda Masjid
Fasilitas
Silsilah Pendiri Masjid Jami
Mbah Kyai Haji Abu Bakar
(1849-1922)
Tinggal di Karangkajen
Mbah Nyai Haji Nur (1853-1920)
Tinggal di Kauman
Mbah Kyai Haji Saleh (1855-1917)
Tinggal di Karangkajen
Mbah Kyai Haji Ketib Wetan (1858-1927)
Tinggal di Kauman
Mbah Kyai Haji Abdul Majid (1862-1931)
Tinggal di Kauman
Mbah Nyai Haji Umar (1865-1939)
Tinggal di Karangkajen
Mbah Nyai Haji Ageng (1869-1943)
Tinggal di Kauman
Mbah Nyai Haji Abdul Hadi (1874-1949)
Tinggal di Karangkajen